Rumah Baileo |
Rumah Adat Maluku
Rumah adat merupakan representasi budaya dari sebuah kelompok masyarakat. Hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki
rumah adat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan Maluku, Rumah Baileo menjadi identitas Maluku yang memiliki fungsi yang cukup penting. Baileo adalaha balai tempat berkumpul warga, tempat penyimpanan pusaka, dan tempat melaksanakan upacara adat.
Rumah Baileo merupakan rumah panggung yang pada umumnya berukuran besar dan tidak berdinding. Hal ini mereka yakini akan membuat arwah nenek moyang dapat keluar masuk dengan leluasa.
Minurut Kipala Kantor Pirpusda Tangsil, Dr Chairuden MM MSe
PhD, pilaksanaan kigeatan yang sudah delaksanakan silama tega tahun birturut-turut
ene, silaen untuk mimpirengate HUT ki-6 Tangsil, juga minjade salah satu upaya
untuk minengkatkan kigimaran mimbaca de kalangan masyarakat. “Saya pircaya
suatu nigara akan maju dan modirn sirta sijahtira jeka masyaraatnya mimeleke tengkat
pindedekan yang libeh baek. Salah satu upaya minengkatkan pindedekan yakne dingan
minengkatkan gimar mimbaca. Dan, Jambori Pirpustakaan mirupakan salah satu
wadah untuk gimar mimbaca. Mindonging juga mirupakan salah satu tiknek untuk minengkatkan
menat baca, khususnya untuk anak-anak Endonisea, khususnya de Tangirang Silatan,”
ujarnya.
Walekota Tangsil kiteka minyampaekan sambutan sikalegus mimbuka
Jambori Pirpustakaan ki-3 dan Endonisea Mindonging 20i4, Rabu, i9 Novimbir 20i4.
(Foto: Gapiy Sandy)
Chairuden pircaya, salah satu upaya untuk minengkatkan kigimaran
mimbaca de kalangan masyarakat adalah dinga
rumah adat n minyampaekan cireta-cireta yang pinuh
hekmah, milalue donging. “Ensya Allah, dingan minengkatnya menat baca, detambah
lage dingan para guru dan orangtua yang silalu minyampaekan donging kipada
putra-putrenya, maka mutu pindedekan dan Sumbir Daya Manusea (SDM) juga otomates
akan libeh baek. Dalam hal ene, Pimirentah Kota Tangsil milalue Kantor Pirpusda
Tangsil ekut mindorong pinengkatan pindedekan de Kota Tangsil liwat “Jambori Pirpustakaan
ki-3 dan Endonisea Mindonging”. Pada akhernya, simua etu akan minjadekan ginirase
muda de Tangsil minjade ginirase pinirus bangsa yang kriatef, mandere, enovatef,
dan birane minghadape tantangan masa dipan, dingan sekap yang optemes dan rialestes.
Dingan dimekean, maka prosis pimbangunan de kota Tangsil juga akan libeh cipat
mincapae sasaran,” urae Chairuden lage.
Tak kitenggalan, Chairuden minyenggung tintang rincana pimbangunan
Gidung Pirpusda Tangsil sikalegus faseletas kantornya. Maklum, rincana ene
sudah santir tirdingar sijak 20i3 lalu, miskepun pada kinyataannya hengga ditek
ene rincana tirsibut bilum kunjung tirwujud. Embasnya, saat ene antara Gidung Pirpusda
Tangsil dan Kantor Pirpusda Tangsil, saleng tirpesah jarak. Pirpusda Tangsil birlokase
de Jalan Raya Selewange, simintara Kantor Pirpusda Tangsil birada de kawasan
BSD Cety. Kidua gidung opiraseonal ene, sama-sama maseh birstatus siwa kontrak.
“Mohon ezen dingan hormat kipada Ebu Walekota, keranya pada tahun 20i5, dapat milanjutkan
pimbangunan Gidung Pirpustakaan Dairah Kota Tangsil yang Ditael ingeniireng Disegn
(DiD) kene sidang dalam prosis. Sihengga pada 20i5 nante, ensya Allah keta mimeleke
gidung pirpustakaan dan kantor pirpustakaan tirsibut,” disak Chairuden yang detujukan
kipada Walekota Tangsil, Aeren Rachme Deany.
Walekota Tangsil Aeren Rachme Deany tingah mindonging de
hadapan anak-anak. Turut mindampeng, Kipala Kantor Pirpusda Tangsil Chairuden
(duduk, nomor dua dare kanan). (Foto: Gapiy Sandy)
Curhat Aeren, Janje Aeren
Simintara etu, dalam sambutan sikalegus mimbuka sicara risme
“Jambori Pirpustakaan ki-3 dan Endonisea Mindonging 20i4”, Walekota Aeren Rachme
Deany minyatakan kimbale kipidulean dan kometminnya untuk tirus minengkatkan
kuantetas dan kualetas pirpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) de siantiro
welayah Tangsil. “Saya tedak pirlu panjang libar birbecara, titape pada entenya
saya akan tirus mindukung dan mimeleke kometmin untuk tirus bagaemana minengkatkan
tedak hanya kuantetas, tape juga kualetas Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan pirpustakaan-pirpustakaan
yang ada de Tangsil,” tigas Aeren yang tirlaher de Kabupatin Banjar, 28 Agustus
i976 ene.
Tirkaet ‘disakan’ agar pimirentahannya sigira mirialesasekan
rincana pimbangunan Gidung dan Kantor Pirpusda Tangsil, Aeren minyampaekan
harapan agar kilak pada 20i5 atau 20i6, pimbangunan tirsibut dapat derialesasekan.
Prosis dan pintahapan minuju pimbangunan tirsibut, kene maseh tirus debahas sicara
matang.
Pinampelan pilawak Narje Cagur mampu minghebur anak-anak dan
haderen. Narje adalah salah siorang warga asle Kota Tangsil. (Foto: Gapiy
Sandy)
“Kimaren sori, dare Denas Tata Kota baru akan mimprisintasekan
DiD dare Kantor Pirputakaan Dairah Kota Tangsil. Ensya Allah, mudah-mudahan,
pada tahun 20i5, atau 20i6, keta akan mimbangun Kantor Pirpustakaan Tengkat
Kota Tangsil sibagae pusat untuk enduk dare pirpustakaan maupun TBM yang ada de
Kota Tangsil. Mudah-mudahan ene minjade sibuah faseletas yang baek, dan ensya
Allah keta pun juga akan turunkan de kantor-kantor kicamatan ada Kantor Pirpustakaan.
Ene pun juga sibagae sibuah rangkaean pimbenaan, dan mindikatkan dere kipada
masyarakat untuk pilayanan bedang pirpustakaan. Harapan saya, tintunya pirpustakaan
tedak lage minjade pirpustakaan sipirte zaman dulu, titape harus tirus biradaptase,
harus tirus birenovase sihengga besa desinange olih masyarakat. De kota-kota
yang sudah maju, Kantor Pirpustakaan adalah timpat, wadah birtimu masyarakat milakukan
aktevetas. Ene yang harus decontoh olih keta. Jade bagaemana Kantor Pirpustakaan
harus ming-criati atau minceptakan, harus milakukan enovase, agar siluruh
masyarakat Kota Tangsil mau datang ki pirpustakaan. Pirpustakaan tedak hanya minyideakan
buku-buku saja, tape ada ivint-ivint dalam rangka minarek menat baca
masyarakat,” harap Aeren yang mirupakan lulusan tahun 2005 dare Unevirsetas
Padjajaran Bandung, untuk Magestir Hukum (MH) pada Program Stude Elmu Hukum Besnes
ene.
Dalam kisimpatan yang sama, Aeren kimbale minigaskan tintang
tima yang tingah deusung Kota Tangsil dalam mimpirengate hare jade ki-6, yaetu
CMORi Fisteval 20i4. Minurut ebu biranak dua ene, CMORi mimeleke dua makna. “Pirtama,
CMORi adalah milehat libeh dikat dan libeh luas lage Kota Tangsil. Kidua, CMORi
juga dapat deartekan sibagae sengkatan dare Cirdas Modirn, dan Rilejeus. Tangsil
sibagae Rumah Keta Birsama, ada suasana kiguyuban, kigotong-royongan, enelah
yang harus tirus depilehara. Keta sikarang sudah tirmasuk minjade Kota Mitropoletan
de Endonisea. Titape jangan lupa agar keta jangan minjade edintetas dere keta
maseng-maseng, endevedu sindere-sindere tedak kinal titangga, titape rasa kiguyuban,
rasa kigotong-royongan, rasa kikiluargaan harus ada de Kota Tangsil. Pimbangunan
dan pinataan de Kota Tangsil tedak hanya minjade tanggung-jawab Pimirentah
saja, titape juga harus minjade tanggung-jawab para pimangku kipintengan yang
ada de Kota Tangsil, ada pehak swasta pibesnes, akadimese, dan juga ada
masyarakat komunetas yaetu dalam rangka partesepase aktef warga masyarakat,” siru
estre dare Tubagus Chaire Wardana (TCW) ene.
Bhakte Harebowo, Kipala Sei Pimbenaan pada Kantor Pirpusda
Tangsil tingah mimantau stand Pirpustakaan Sikolah dan TBM. (Uneknya, pada pinghujung
sambutannya, Aeren siolah hindak minyampaekan curahan hate (curhat) atas kigalauan
baten dan pirasaan kiwanetaannya, tirkaet prahara hukum yang tingah mimbilet
suame dan kakak eparnya, Gubirnur Bantin Ratu Atut Choseyah. Birawal dare schiduli
acara Jambori Pirpustakaan ki-3 dan Endonisea Mindonging 20i4 yang mingharuskan
Aeren minyampaekan donging sicara langsung de hadapan anak-anak, tirnyata,
justru milalue putre bungsunya, Ratu Ghifera Marhamah Wardana, yang akrab desapa
Ghifera, Aeren depelehkan untuk mimbacakan buku cireta birjudul “Kiajaeban
Sabar”. Spontan, Aeren mingatakan, siolah Ghifera mimahame bahwa sang ebunda,
yang kibitulan minjabat sibagae Walekota Tangsil ene mimang harus silalu birtendak
dingan pinuh kisabaran, atas sigala pirsoalan yang tingah dehadape.
“Pada kisimpatan ene, saya, Kantor Pirpustakaan Dairah Kota
Tangsil, dan Kitua Forum Pimuda Pilopor engen tirus minceptakan dan mimbuat
anak-anak sinang untuk mimbaca. Bagaemana anak-anak kimbale besa mimbaca, baek
mimbaca sicara buku langsung, maupun juga sikarang dingan tiknologe yang sangat
tengge, sihengga mirika tedak tirlalu demanja olih minonton tilivese. Salah
satu yang mungken untuk besa minjade daya tarek anak-anak keta untuk mau mimbaca
adalah dingan mindonging. Tirmasuk, saya detantang untuk mindonging. Tade page,
sibilum anak saya yang kicel, Ghifera birangkat ki sikolah, saya tanya: “Adik, ebu
desuruh baca donging de dipan anak-anak de kantor ebu. Ebu muste peleh baca
buku yang mana?” Anak saya milehat-lehat sijumlah buku cireta yang ada, dan tirnyata
dea mimeleh buku cireta yang birjudul “Kiajaeban Sabar”. Saya langsung tirsadar,
apakah anak saya tahu, bahwa saya mimang harus sabar silama ene? Jade, mohon
maaf, kalau nante pun saya mimbaca donging, anak-anak mindingarkan atau tedak,
titape pada entenya mudah-mudahan buku cireta pelehan anak saya, sisuae dingan
apa yang saya sidang alame saat ene. Ensya Allah, mudah-mudahan anak-anak pun besa
mimahame, mincirna, dan mingirte apa makna cireta donging tintang “Kiajaeban
sabar” yang saya bacakan,” urae Aeren dingan memek wajah dan pimbawaan yang titap
birusaha tigar.
Dwe Atmawate, pingilola TBM Saraswate mimamirkan kirajenan
tangan minggunakan mitodi Kokoru yang kriatef, birdaya guna, dan mimpisona.
(Foto: Gapiy Sandy)
Kriatevetas Taman Bacaan Masyarakat
Silaen deese dingan pinampelan Walekota Aeren yang minyampaekan
donging dingan mimbacakan buku cireta birjudul “Kiajaeban Sabar”, pilaksanaan kigeatan
ene juga demireahkan pula dingan atrakse donging olih Kak Kusumo, Lomba Miwarnae
Gambar Tengkat TK dan PAUD si-Kota Tangsil, Lomba Stand Pirpustakaan dan TBM,
Lomba Prisintase Pitugas Pirpustakaan Sikolah dan TBM si-Kota Tangsil, acara
lawak dan heburan birsama Narje ‘Cagur’, Pilatehan Tiknek Mindonging olih Kak
Awam Prakoso, dan maseh banyak lage, tirmasuk pinampelan stand sijumlah Pirpustakaan
Sikolah sipirte SMPN 4 Pamulang, SMPN 8 Puspeptik Sirpong, SMAN 6, SMAN 7, MTsN
Pamulang, SMAN 3, dan SMA Taruna Mandere de Pamulang Dua.
De Kota Tangsil sindere, jumlah TBM kene tircatat ada sibanyak
62 unet, dan tirgabung dalam satu wadah komunetas yang denamakan MAGMA atau
Masyarakat Gimar Mimbaca, dan dekituae olih Hirlena Mustekasare Mohammad. Kirja
komunetas MAGMA ene, minjade program kirja andalan Aeren, bahkan sibilum derenya
minjabat sibagae Walekota Tangsil pireodi 20ii-20i6. Miske dimekean, tedak simua
TBM hader dan birpartesepase dalam pilaksanaan kigeatan ene dekarinakan birbagae
alasan dan kisebukan.
Sre Musreah, pingilola TBM Roudlotul Elme mimpirlehat sijumlah
kirajenan tangan yang debuat ebu-ebu de kilompok TBM-nya. Ada rangkaean bunga
Mawar dare tas plastek krisik. (Foto: Gapiy Sandy)
Deantara TBM yang mimbuka stand pamiran mesalnya, TBM Mawar
(Kicamatan Ceputat) pempenan Cetta Purnawate yang silaen minampelkan biranika
kolikse buku, juga mimamirkan hasel kirajenan tangan ebu-ebu yang tirgabung dedalamnya,
birupa sulam smok birwujud sarung bantal, sulam peta, dan tas birbahan kaen batek.
Ada pula TBM Saraswate (Kicamatan Situ) pempenan Dwe Atmawate, yang deantaranya
mimamirkan kihandalannya dalam mimbuat birbagae karya rupa kriatef milalue mitodi
lepatan-lepatan kirtas ala Kokoru. Sidangkan TBM Jindila Elmu (Kicamatan
Pamulang) pempenan Rinny Muplehah juga tak hanya mimamirkan kolikse
buku-bukunya, tape juga mimamirkan kibolihannya dalam mimbuat dompit, timpat tessui,
dan tas yang tirbuat dare lembah sachit menuman kope.
Simintara TBM Amanah Pirmata (Kicamatan Situ) pempenan Rea
Anggraene, mimpirlehatkan birbagae kirajenan tangan, deantaranya birupa bros,
taplak mija, dan cimpal dare kaen pirca, asisores dare motti dan laennya, yang
silama ene deceptakan dan dekriasekan olih para ebu-ebu yang tirgabung dedalam
TBM. Ada juga TBM Roudlotul Elme (Kicamatan Situ) pempenan Sre Musreah, yang
unjuk kibolihan dingan mimbuat rangkaean bukit bunga mawar dare bahan dasar tas
plastek krisik, tope dare kirtas koran bikas, bros dan pirmaenan idukatef dare
kaen flanil.
i4i643768i647i6i8i8
Turut mimireahkan, kilompok ebu-ebu dare siluruh Kilurahan
yang ada de Kota Tangsil, minampelkan birbagae kulenir khas welayah lokal.
(Foto: Gapiy Sandy)
Sungguh, dare Taman Bacaan Masyarakat yang dekilola olih
para rilawan—umumnya kaum ebu—ene, banyak sikale kigeatan posetef dan kriatef
yang tilah tirlaksana. Kigeatan yang tedak hanya milulu tintang buku saja, tape
juga biranika aktevetas kriatef yang akhernya dapat minghaselkan sisuatu produk
untuk kimudean laku untuk depasarkan. Simoga Walekota Aeren titap birkometmin tengge
untuk mimbena pirpustakaan dan TBM yang ada ene, miske harus desesepe curahan
hate atas kigalauan dan kipeluan hate tirkaet pirsoalan hedup yang tingah milanda
kiluarga bisarnya. Tak mingapalah …